3.2.a.10. Aksi Nyata - Pemimpin dalam
Pengelolaan Sumber Daya
"Kepemimpinan Murid"
OLEH :
Dwi Jayanthi, CGP Angkatan 4 Kabupaten Way Kanan
FASILITATOR :
Midin, M.Pd
PENGAJAR
PRAKTIK : Sahri, S.Pd
A. Peristiwa (Fact)
Rendahnya minat baca pada peserta didik SMPN 4
Banjit membawa dampak pada kegiatan pembelajaran. Budaya membaca semakin
menurun oleh kehadiran Smartphone android. Siswa lebih tertarik membaca
potongan-potongan tulisan dan menonton video yang ada di sosial media, hal ini
menunjukan minat baca ada tetapi daya baca rendah, sehingga hal ini
mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi kurang aktif dan kurang
percaya diri dalam memberikan pendapat karena kurangnya wawasan yang di miliki,
sehingga tidak berani tampil di depan untuk memberikan pendapat.
Program literasi adalah merupakan keterampilan
penting yang harus di miliki siswa. Sebagian proses pendidikan bergantung pada
kemampuan dan kesadaran literasi ,kemampuan literasi meliputi seluruh
keterampilan berbahasa yaitu menyimak berbicara, membaca, dan menulis sehingga
dalam program literasi membaca ini sesuai dengan salah satu karakteristik dari
7 lingkungan yang menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan yang
melatih keterampilan dan di butuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan
akademik dan non akademik.
Aksi nyata ini di lakukan untuk mewujudkan
langkah pengelolaan program yang berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan
aset sekolah menggunakan model BAGJA yang dilakukan guna memastikan sebuah
program yang berdampak pada murid. Sehingga bisa menjadi langkah konkrit
keterlibatan sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah.
Selain itu alasan utama dibalik program ini
adalah pada terwujudnya wellbeing
siswa atau student wellbeing dan perkembangan siswa secara holistik, siswa
yang bahagia. dan juga memiliki nilai-nilai pribadi yang unggul, berbudaya
serta memiliki karakter profil pelajar pancasila. Adapun tujuan utama
melaksanakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut :
1.
Membangun kesadaran
siswa atas pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang efektif
2.
Menumbuhkan kemampuan
berprikir kritis siswa
3.
Menumbuhkan jiwa
kepemimpinan siswa
4.
Menjadikan kegiatan
literasi sebagai budaya positif di sekolah
5.
Melatih kemandirian siswa
dalam memecahkan masalah
6.
Menumbuhkan budi pekerti
dan kepribadian yang baik kepada siswa.
Hasil Aksi Nyata yang di lakukan
Program ini pada dasarnya di rancang untuk menjadi wadah berkreasi dan berinovasi bagi siswa siswi menumbuhkan keberanian untuk tampil dan juga mengedukasi siswa akan penitingnya budaya literasi. Siswa-siswi perlu di perkenalkan betapa pentingnya kegiatan literasi yang dilakukan sehingga sebagai generasi muda penerus bangsa akan selalu menjunjung budaya yang mampu melestarikan budaya membaca. Di perlukan sebuah pembiasaan yang menjadi sebuah budaya. Dengan pelaksanan kegiatan yang rutin dan berkelajutan dari program ini maka dampak pada murid dalam hal meningkatkan minat dan bakat serta jiwa kepemimpinan dan juga kepedulian akan literasi akan membuahkan hasil.
Hasil aksi nyata di SMPN 4 Banjit menunjukan
bahwa ada perkembangan dari waktu ke waktu mulai dari hanya membaca 15 menit
sebelum memulai proses belajar mengajar yang di awasi oleh guru piket dan wali
kelas sehingga menjadi budaya bagi siswa ketika jam literasi sudah di mulai
maka dengan sendirinya melakukan aktivitas tersebut. Satu hal yang menjadi saya
bangga sebagai guru mata pelajaran yaitu siswa mampu meningkatkan kemampuan
pengetahuan akan kosa kata, membuat otak mereka bisa bekerja secara optimal,
menambah wawasan, mempertajam diri dalam menangkap informasi dari sumber
bacaan. Salah satu aksi nyata yaitu memiliki jiwa kepemimpinan karena dengan
keberanian penuh mampu menciptkan seorang pemimpin yang mampu mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas dan mampu mengikuti OSN dengan percaya diri.
B. Perasaan (Feeling)
Perasaan saat merencanakan aksi nyata ini
program yang berdampak pada murid ini adalah
merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak
langsung pada diri siswa misalnya kepedulian aspek literasi, keimanan, kedispilinan,dan
aspek lainnya yaitu kemampuan kepemimpinan bisa menjadi bekal siswa untuk
kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Perasaan saat program ini terlaksana yaitu perasaan
bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program dengan pencapaian program
yang sudah berjalan, terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi
semua pemangku kepentingan terutama siswa yang sangat antusias terlibat dalam
program literasi ,guru piket dan wali kelas
yang mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah antusias terlibat dalam program
literasi baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Dengan
respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus
terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya dan
dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C. Pembelajaran (Finding)
Pembelajaran yang di dapatkan dari aksi nyata
adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam literasi untuk peningkatan minat
bakat serta jiwa kepemimpinan, terwujudnya
karakter siswa yang memiliki pengetahuan dari sumber-sumber informasi
yang diperoleh dan menjadi siswa yang berani tampil dan mengekspresikan bakat
maupun potensinya.
Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak
pelajaran penting, yaitu bagaimana menyusun dan mengelola sebuah program yang
berdampak pada murid dengan pemetaan aset model BAGJA. Selain itu saya
menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program
ini. Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di
dalam kelas sajanamun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program
yang berdampak pada murid .
D. Rencana Perbaikan Pelaksaan di Masa Mendatang (Future)
Recana perbaikan ke depan yaitu lebih mengaktifkan kembali kegiatan
intrakurikuler di lingkungan sekolah untuk memberikan bimbingan dan menjadi
wadah pengembangan minat dan bakat anak selain itu kedepannya perlu pemberian
apresiasi berupa reward kepada siswa
yang memiliki prestasi akademik sebagai bentuk dukungan untuk menambah semangat
anak menampilkan kreatifitas dalam melakukan literasi. Selain itu perlu
peningkatan kolaborasi guru karena dalam hal kegiatan literasi siswa butuh
pendampingan dan bimbingan dari guru piket dan wali kelas pada saat melakukan
kegiatan literasi agar program dapat berjalan sesuai apa yang kita inginkan.
Komentar
Posting Komentar